Apa Itu Asesmen Nasional? Apa bedanya sama UN ya?

By admin
Spread the love

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan Asesmen Nasional (AN) sebagai pengganti Ujian Nasional pada 2021. Hal ini di sebut sebagai penanda perubahan terkait evaluasi pendidikan di indonesia.

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.

Seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (11/10/2020) Mendikbud  Nadiem Makarim mengatakan, asesmen nasional tidak hanya mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, tetapi juga mengevaluasi dan  memetakan sistem pendidikan berupa input, proses dan hasil.

Kenapa sih diubah menjadi Asesmen Nasional? Mendikbud mengharapkan perubahan standar kelulusan dari Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional bisa mendorong perbaikan mutu pembeljaran dan hasil belajar peserta didik di Indonesia. Selain itu, untuk meng-upgrade pendidikan agar bisa menjadi bekal bagi generasi muda di masa depan.

Ada tiga tujuan  utama dai Asesmen  Nasional, yaitu:

  1. Mendorong guru mengembangkan kompetensi kognitif yang mendasar sekligus karakter murid secara utuh.
  2. Menunjukan apa yang sharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid.
  3. Memberi gambaran tentang karakteristik esensial sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.

Dan ada tiga komponen yang diujikan dalam Asesmen Nasional, yaitu:

  1. Asesmen Kompetensi Minimum

Mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif siswa.

Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi, merefleksian berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan kapasitas individu, sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar daoat berkontribusi secara produktif di masyarakat.

Numerasi merupakan kemampuan berpikir menggunakan onsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai wargan negara Indonesia dan dunia.

AKM diberikan dalam 5 bentuk soal, yaitu pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.

  • Survei Karakter

Survei Karakter dikerjakan oleh murid untuk mendapatkan informasi hasil belajar sosial-emosional.

Survei Karakter ini akan mengukur 6 (enam) aspek Profil Pelajar Pancasila, yaiu=tu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berbhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

  • Survei Lingkungan Belajar

Survei Lingkungan Belajar dikerjakan oleh murid, guru dan kepala sekolah untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di sekolah.

Survei Lingkungan Belajar mengumpulkan informasi tentang kualitas proses pembelajaran dan iklim yang menunjang pembelajaran.

Bedanya Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional apa ya ? mari kita simak informasi pada gambar:

Dokumen ALCFEST

Siapa yang akan menjadi peserta Asesmen Nasional?

  • Diikuti oleh seluruh satuan pendidikan / sekolah tingkat dasar dan menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM.
  • Diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Pemilihan ini akan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperkenankan mengganti sampel murid karena dapat memengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran.
  • Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir program belajarnya.
  • Diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. 

Mengapa yang menjadi sample adalah murid kelas V, VII, XI?

Hal ini dilakukan agar murid yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah tersebut. Selain itu, ini juga bertujuan untuk memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan atau sekolah.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (8/10/2020) Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, Asesmen Nasional 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan  murid. Atau dapat di simpulkan juga  Asesmen Nasional ini tidak menentukan kelulusan.


Referensi:

Kasih, Ayunda Pininta. ‘Asesmen Nasional Pengganti UN, Kemendikbud: Tidak Semua Siswa Ikut’, kompas.com, 13 Oktober 2020 [daring]. Tautan: https://www.kompas.com/edu/read/2020/10/13/101459171/asesmen-nasional-pengganti-un-kemendikbud-tidak-semua-siswa-ikut?page=all (Diakses: 28 Maret 2021)